Off-Page SEO : Membangun Link dan Popularitas

Home » » Off-Page SEO : Membangun Link dan Popularitas
Off-Page SEO: Membangun Link dan Popularitas

Off-page SEO adalah usaha-usaha optimasi mesin pencari dari luar website.

Mengoptimasi dari dalam website, atau on-page SEO saja seringkali tidak cukup untuk mendapatkan peringkat yang tinggi di hasil pencarian. Terutama untuk website baru yang belum punya audience, kecuali jika persaingan kata kuncinya cukup rendah.


Mengapa backlink sangat penting

Untuk memahami pentingnya off-page SEO, saya akan menjelaskan sedikit mengenai hubungan antara search engine dan link.

Mesin pencari seperti Google memiliki sebuah bot yang bertugas untuk melakukan crawling di internet. Crawler milik Google namanya Googlebot

Googlebot bergerak dari website ke website melalui link yang tercantum di setiap halaman website. Dari data yang dikumpulkan oleh Googlebot, disusunlah index dan urutan peringkat website.

Karena Googlebot menggunakan link sebagai navigasinya, website yang memiliki link dari luar akan mendapat prioritas yang tinggi. Semakin banyak dan semakin tinggi kualitas linknya, maka semakin baik pula peringkat website tersebut.

Inilah mengapa link dari website lain (backlink) memegang peranan penting dalam SEO.


Strategi link building yang salah

Off-page SEO memiliki sisi gelap di dalamnya.

Ada orang-orang yang ingin menaikkan rangking websitenya tetapi terlalu malas untuk membuat konten yang berkualitas dan melakukan pemasaran, sebaliknya mereka hanya mengandalkan link building.

Link building adalah penunjang konten website, tanpa memiliki konten yang baik, sebaiknya anda jangan melakukan link building. Karena selain percuma, hasilnya bisa berupa hukuman dari Google.

Proses link building yang baik selalu berhubungan dengan pemasaran dan content marketing. Bukan melalui spamming dan penggunaan bot atau software otomatisasi.

Ada beberapa bentuk backlink yang tidak disukai oleh mesin pencari karena sering disalahgunakan.

Berikut ini beberapa di antaranya:

  1. Bertukar link. Cara yang amat populer di era pertengahan sampai akhir 2000an, bertukar link secara langsung tidak memberikan manfaat positif lagi.
  2. Membeli link & menggunakan jasa backlink. Membeli link memang kemungkinan bisa menaikkan rangking dengan cepat tapi biasanya tidak akan bertahan lama karena anda akan terkena hukuman dari Google.
  3. Komentar di blog & forum. Link yang anda dapatkan dari komentar di blog tidak memberikan manfaat yang besar, begitu pula dengan forum. Tetapi keduanya sering menjadi lahan spam.
  4. Auto-approve link. Segala bentuk link yang tidak melalui moderasi dari pemilik website. Artinya link tersebut langsung muncul ketika anda memasukkan alamat website anda.
  5. Menggunakan software bot. Ada beberapa software/tool yang bisa digunakan untuk mendapatkan link secara otomatis, tetapi link yang anda dapatkan berkualitas rendah dan justru bisa merusak website.
  6. Private Blog Network. Artinya sekumpulan blog yang dimiliki oleh 1 orang yang hanya difungsikan sebagai ladang backlink ke website utama mereka. Google secara aktif menghukum jaringan blog seperti ini.
  7. Spam. Dalam bentuk apapun, teknik spamming tidak akan memberikan manfaat positif untuk anda.

Link yang didapatkan dengan cara-cara di atas biasanya berkualitas rendah. Hasil maksimum yang bisa anda dapatkan adalah peringkat tinggi dalam jangka pendek, kemudian dikenai penalti oleh Google.

Karena itu lebih baik menghindari teknik seperti ini.

Sama halnya dengan on-page SEO, kualitas sangat berpengaruh. Bahkan off-page SEO lebih sensitif terhadap kualitas.

Maksudnya seperti ini.

Walaupun anda memiliki website dan konten yang baik, kalau anda melakukan optimasi off-page yang melanggar seperti teknik di atas maka anda tidak akan terhindar dari hukuman.

Karena pentingnya link building, maka panduan lebih lanjut untuk mendapatkan link yang berkualitas akan dibahas dalam bab selanjutnya.


Hubungan antara konten dan backlink

Konten = on-page, backlink = off-page. Apa ada hubungan antara konten dan backlink?

Sangat ada. Berikut ini kutipan dari Bing.

If the value that you have worked so hard to instill in your site is evident to them, they will assist their own customers by linking back to your site. That, my friend, is the essence of link building.

Kira-kira artinya seperti ini,

Kalau website anda memang memiliki value (nilai) dan value ini terlihat oleh orang lain, maka mereka akan dengan senang hati memberikan link kepada anda. Inilah esensi dari link building.

Untuk memberikan value, maka anda harus memiliki konten yang berkualitas. Untuk memperlihatkan value ini kepada orang lain, anda harus melakukan pemasaran konten.

Jadi content marketing adalah “sumber” backlink utama bagi anda.


Social media dan off-page SEO

Efek social media terhadap SEO merupakan perdebatan yang belum ada akhirnya.

Sebagian orang bilang berpengaruh, sebagian lagi bilang hanya Google+ yang berpengaruh, sisanya bilang sama sekali tidak berpengaruh.

Jadi sebenarnya pentingkah social media marketing?

Penting.

Meskipun tidak ada hubungannya dengan SEO. Social media adalah salah satu cara terbaik untuk memperkenalkan website anda kepada orang banyak.

Seperti yang dibahas tadi, selain memiliki konten yang berkualitas anda juga harus memperlihatkan konten ini kepada orang lain. Maka dari itu social media merupakan tempat yang tepat untuk ini.

Ketika orang lain melihat konten anda, dan tertarik, mereka bisa jadi akan kembali merekomendasikan anda kepada orang lain dengan share, like, dan sebagainya.

Inilah mengapa anda harus aktif di social media untuk memasarkan website anda.


Faktor rangking off-page SEO

Off-page SEO adalah permainan popularitas website. Dalam menentukan popularitas suatu website, Google menggunakan berbagai faktor.

Kita sudah tahu bahwa backlink adalah faktor yang utama dalam off-page SEO. Tapi tidak sembarang backlink memberikan dampak positif.

erikut ini merupakan faktor penentu rangking dari luar website.

1. Kualitas backlink

Backlink yang berkualitas memberikan pengaruh yang jauh lebih kuat daripada yang tidak berkualitas. Tapi apa yang menentukan kualitas backlink?

  • Reputasi website
  • Keaktifan website
  • Kesamaan topik
  • Penempatan backlink dalam website
  • Dofollow & nofollow
  • Kesamaan bahasa
  • Umur backlink

Mengenai penempatan, backlink yang memiliki kualitas terbaik ditempatkan di dalam teks. Istilahnya contextual link.

Ini karena Google membaca apa isi teks yang mengelilingi link tersebut dan memutuskan dalam konteks apa link tersebut dipasang. Akibatnya, website anda akan mendapatkan poin untuk keyword tersebut.

2. Anchor text dalam backlink

Anchor text yang digunakan dalam link dibaca oleh mesin pencari sebagai kata kunci. Website anda mendapatkan poin ekstra dalam teks yang digunakan sebagai anchor.

Namun demikian, penggunaan anchor yang sama berulang-ulang tidak akan memberikan dampak positif lagi.

Perlu anda ketahui apabila dalam 1 halaman terdapat 2 link menuju website anda dan keduanya memiliki anchor yang berbeda, maka Google menggunakan anchor pertama.

3. Jumlah backlink

Semakin banyak backlink yang anda dapatkan, semakin baik.

Tapi tidak hanya itu.

Kuantitas harus sejalan dengan kualitas. Kalau anda hanya mendapatkan backlink dari website yang tidak memiliki reputasi, ini tidak terhitung sebagai faktor positif.

4. Keragaman backlink

Ada beberapa jenis backlink, salah satunya yang disebutkan tadi yaitu contextual link. Selain itu masih ada lagi seperti blog comment, profile, bio, widget, advertorial, directory, dsb.

Terlalu banyak menggunakan satu jenis backlink tidak akan memberikan efek yang optimal.

Secara logika, kalau kita mendapatkan backlink secara alami maka jenis backlink akan beragam. Inilah mengapa mesin pencari menggunakan keragaman sebagai faktor.

5. Reputasi sosial

Google bisa memahami sentimen dalam setiap komentar. Artinya setiap kali website anda muncul kemudian muncul komentar negatif dari orang lain, akan berdampak buruk.

Demikian pula sebaliknya dengan sentimen positif yang berdampak positif.

6. Aktivitas sosial

Website yang aktif dalam website sosial seperti sosial media dan jejaring sosial berarti populer.

Aktivitas sosial suatu website dapat dilihat salah satunya dengan alat ukur berupa jumlah share ke jejaring sosial. Tapi ingat lagi dengan sentimen positif dan negatif.

7. Faktor personal pengguna

Sejak Google menerapkan personalized search, hasil pencarian dalam keyword yang sama bisa berbeda untuk masing-masing akun Google.

Ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:

  • Pernah-tidaknya pengguna mengunjungi suatu website
  • Tingkat kepuasan pengguna terhadap suatu website
  • Negara dan bahasa
  • Apakah suatu website pernah di-share oleh temannya

Perlu anda ketahui bahwa mesin pencari tidak pernah mengeluarkan daftar resmi faktor yang berpengaruh terhadap peringkat, karena itu faktor-faktor di atas didapatkan secara empiris.

Back to Top


Share this article :